Terlihat memang
tekanan mental yang muncul bagi anak- anaka asuhan Alfred riedl. Suatu hal yang
perlu disikapi jika Indonesia
tidak ingin kejadian ini terulang kembali di Gelora Bunkarno nanti, mental laskar
garuda memang harus kokoh untuk mengahadapi leg kedua nanti di malasyia. Kalah
0-1, 0-2, tau bahkan 0-10 di Jakarta
sama saja. Maka mental bertarung habis-habisan harus ditunjukkan pasukan garuda
di gelora Bung Karno.
. lupakan kejadian di kuala lumpur. Karena memang tidak perlu
terlalu disesali. Jadikan kekalahan 3-0 sebagai pemacu Timnas kita bahwa kita
harus main habis-habisan dan berjuang di Leg kedua. 3-0 harus menjadi pemacu
semangat untuk bisa membalikkan skor lebih dari 3-0. tidak ada yang mustahil.
Karena biasanya energi-energi dahsyat itu akan muncul di ujung-ujung waktu
Faktor
pemain ke-12 akan berpengaruh besar nanti di SUGBK. Kalau pendukung malasyia
bisa mengganggu pemain Indonesia
dengan Laser, sesungguhnya antrian pembelian tiket yang dialami sporter Indonesia sudah cukup menjadi bukti Rakyat Indonesia
telah menunggu dengan “Cahaya Rindu” yang begitu besar atas prestasi timnas
Sepakbola kita. Cahaya ini yang akan memberikan kilaun kemenangan di SUGBK. T
Semua
harus tetap dalam sebuah strategi. Semangat tanpa strategi sama saja. Kita
harus tetap mewaspadai kekuatan malasyia. Tapi waspada ditunjukkan dengan
beramin habis-habisan. Tanggal 29 Desember akan menjadi titik tanggal
bersejarah buat Indonesia .
Selamat berjuang Laskar Garuda. Garuda di Dadaku.
No comments:
Post a Comment