Friday, December 17, 2010

HARI IBU


Pengertian ibu menurut pendapat saya adalah orang tua perempuan dari, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Seorang ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak. Sangat kuat peranan seorang ibu bagi putra putri tercintannya bahkan ibu dapat menjadi sesosok teman, penyejuk jiwa, tempat dimana dapat melepas penat dan kesedihan bahkan pantas mendapat julukan sebagai seorang pahlawan apalagi bila teringat perngorbanan yang telah dilakukan oleh seorang ibu terutama pada saat melahirkan kita kedunia ini. Karena tanpa seorang ibu kita tidak akan berada di dunia ini. Sungguh besar jasa ibu. Sebagai bentuk penghargaan kepada seorang ibu banyak hasil karya yang dibuat oleh banyak seniman yang kualitas seninya tidak diragukan lagi, salah satunya bait lagu yang diciptakan oleh Mely Goeslow yang mengangkat kisah dari seorang ibu.
BUNDA
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikir kupun melayang
Dahalu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku
Selalu dimanja
Kata mereka diriku
Selalu ditimang
Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Jiwa raga rela dia berikan
Takan jadi deritanya

Pikir kupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku
Selalu dimanja
Kata mereka diriku
Selalu ditimang
Oh....bunda ada dan tiada dirimukan selalu ada didalam hatiku
(Lirik Mely Goeslow)

Kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang hayat, begitu bait-bait yang dibuat oleh musisi ternama yaitu Mely Goeslow ini, terlantun begitu merdu dan indah jika kita mendengarnya bunda engkau bagai malaikat kecil dalam hidupku yang selalu menyertaiku susah, sedih, sehat, sakit kau selalu berada disampingku. Berapa banyak kasih yang telah kita tebar sebagai balas akan kasih sayangnya, tiada seujung kuku hitampun yang tertebus, bagai sepenggal mentari di langit biru. Masa kecil yang kulewati penuh dengan canda, tawa, serta kasih sayang yang tak terhingga, mesti kini kau tiada! kenangan itu kan selalu dihati.
Membuka album yang memiliki berjuta makna, menebar senyum yang penuh makna kegembiraan tesirat dari seorang anak yang melihat memori bersema ibu yang penuh dengan kecerian yang tidak dapat terulang lagi, ibu sesosok wanita yang memberikan kenyamanan bila berada didekatnya, perlahan rasakan gejolakmu, yang kian terasa didalam hati perlahan pula pejamkan matamu tuk terus mengenangmu. Sejak kecil ditimang, dimanja, kata-kata lembut dan indah yang terucap dari mulutnya tak pernah mengenal letih maupun lelah.
Begitu sulit dan besar tanggung jawab sebagai seorang ibu, Nabi Muhamad Saw bersabda:
 Anna jannata tahta akdamiumat yang artinya”Surga berada ditelapak dibawah telapak kaki ibu”, bukan berarti surga itu berada dibawah telapak kaki ibu (terlihat) hal tersebut sebagai suatu pengibaratan, bila kita mencari ridho Allah Swt sama saja dengan kita mencari ridho orang tua dan murka-Nya Allah juga berada pada murkanya orang tua.
Hari Ibu merupakan bentuk penghargaan kepada Ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan/ perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai  kesetaraan Gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Hal tersebut mencerminkan semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Misalnya di Solo, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu di Kota Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi (penetapan dan penekanan terhadap suatu masalah)  dengan tujuan meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
Satu momen penting bagi para wanita di tahun 1950 untuk pertama kalinya wanita yang menjadi menteri adalah Maria Ulfah.
Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani (Kongres Wanita Indonesia) menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada peringatan hari ibu merupakan kado istimewa; penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari.

No comments:

Total Pageviews