Pengertian ibu menurut pendapat saya
adalah orang tua perempuan dari, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Seorang
ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak. Sangat kuat
peranan seorang ibu bagi putra putri tercintannya bahkan ibu dapat menjadi
sesosok teman, penyejuk jiwa, tempat dimana dapat melepas penat dan kesedihan
bahkan pantas mendapat julukan sebagai seorang pahlawan apalagi bila teringat
perngorbanan yang telah dilakukan oleh seorang ibu terutama pada saat
melahirkan kita kedunia ini. Karena tanpa seorang ibu kita tidak akan berada di
dunia ini. Sungguh besar jasa ibu. Sebagai bentuk penghargaan kepada seorang
ibu banyak hasil karya yang dibuat oleh banyak seniman yang kualitas seninya tidak
diragukan lagi, salah satunya bait lagu yang diciptakan oleh Mely Goeslow yang
mengangkat kisah dari seorang ibu.
BUNDA
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikir kupun melayang
Dahalu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku
Selalu dimanja
Kata mereka diriku
Selalu ditimang
Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Jiwa raga rela dia berikan
Takan jadi deritanya
Pikir kupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku
Selalu dimanja
Kata mereka diriku
Selalu ditimang
Oh....bunda ada dan tiada dirimukan selalu
ada didalam hatiku
(Lirik
Mely Goeslow)
Kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang
hayat, begitu bait-bait yang dibuat oleh musisi ternama yaitu Mely Goeslow ini,
terlantun begitu merdu dan indah jika kita mendengarnya bunda engkau bagai
malaikat kecil dalam hidupku yang selalu menyertaiku susah, sedih, sehat, sakit
kau selalu berada disampingku. Berapa banyak kasih yang telah kita tebar sebagai
balas akan kasih sayangnya, tiada seujung kuku hitampun yang tertebus, bagai
sepenggal mentari di langit biru. Masa kecil yang kulewati
penuh dengan canda, tawa, serta kasih sayang yang tak terhingga, mesti kini kau
tiada! kenangan itu kan selalu dihati.
Membuka album yang memiliki berjuta makna, menebar
senyum yang penuh makna kegembiraan tesirat dari seorang anak yang melihat
memori bersema ibu yang penuh dengan kecerian yang tidak dapat terulang lagi, ibu
sesosok wanita yang memberikan kenyamanan bila berada didekatnya, perlahan
rasakan gejolakmu, yang kian terasa didalam hati perlahan pula pejamkan matamu
tuk terus mengenangmu. Sejak kecil ditimang, dimanja, kata-kata lembut dan
indah yang terucap dari mulutnya tak pernah mengenal letih maupun lelah.
Begitu sulit dan
besar tanggung jawab sebagai seorang ibu, Nabi Muhamad Saw bersabda:
Anna jannata tahta akdamiumat yang artinya”Surga berada ditelapak dibawah telapak kaki ibu”, bukan berarti surga
itu berada dibawah telapak kaki ibu (terlihat) hal tersebut sebagai suatu
pengibaratan, bila kita mencari ridho Allah Swt sama saja dengan kita mencari
ridho orang tua dan murka-Nya Allah juga berada pada murkanya orang tua.
Hari Ibu merupakan bentuk penghargaan
kepada Ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan/ perayaan
terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya,
maupun lingkungan sosialnya.
Sejarah Hari Ibu
diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan
Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di
gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti
Wanitatama di Jalan Adisucipto.
Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil
dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang
kini dikenal sebagai Kongres Wanita
Indonesia (Kowani).
Organisasi
perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh
perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad
Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Peristiwa itu
dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan
Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara
berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan
perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk
digarap adalah persatuan perempuan nusantara; pelibatan perempuan dalam
perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek
pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi
dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan
sebagainya. Tanpa diwarnai kesetaraan Gender, para pejuang perempuan itu
melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan
bangsa.
Penetapan tanggal
22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia
III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan
meriah tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno menetapkan
melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22
Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Misi diperingatinya
Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para
perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Hal tersebut mencerminkan
semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja
bersama. Misalnya di Solo, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar
amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan
beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu di Kota
Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi (penetapan dan penekanan terhadap suatu masalah) dengan tujuan meminta pemerintah melakukan
pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an,
peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum
perempuan secara langsung.
Satu momen penting
bagi para wanita di tahun 1950 untuk pertama kalinya wanita yang menjadi
menteri adalah Maria Ulfah.
Sebelum kemerdekaan
Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan
kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani (Kongres
Wanita Indonesia )
menjadi anggota penuh International Council of Women
(ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan
konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan
Bangsa-bangsa.
Kini, Hari Ibu di
Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada
para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada
peringatan hari ibu merupakan kado istimewa; penyuntingan bunga, pesta kejutan
bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari
beban kegiatan domestik yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari.
No comments:
Post a Comment