Kebutuhan akan penghimpunan al-qur'an mulai dirasakan umat muslim
ketika diperang yamamah banyak penghafal al-qur'an syahid. Dengan saran
dari umar khalifah abu bakar meminta bimbingan Allah dan pendapat para
tokoh kaum muslimin, untuk memulai proses penghimpunan al-qur'an
kemudian memanggil zaid dan berkata, "kamu masih muda dan cerdas. Kami
tiada berburuk sangka kepadamu". Zaid di perintahkan untuk menghimpun
al-qur'an dengan meminta bantuan para penghafal lainnya. Zaid melakukan
tugasnya dengan kesungguhan dan pengorbanan yang luar biasa sehingga
hasil kerjanya mendapat persetujuan dari para sahabat yang telah
mendengar bacaan al-qur'an langsung dari nabi.
Kesulitan mengerjakan tugas ini digambarkan zaid dengan berkata" demi
Allah, seandainya mereka memintaku untuk memindahkan gunung dari
tempatnya, itu lebih mudah bagiku daripada menghimpun al-qur'an".
Inilah tahap pertama al-qur'an dihimpun. Al-qur'an tersalin dalam
beberapa mushaf, dan walaupun tidak terlalu esensial terdapat perbedaan
anatara satu mushaf dengan mushaf yang lainnya.
Hingga pada khalifah ustman mengingat ekspansi dakwah semakin meluas,
sehingga diperlu dilakukan penyamaan mushaf untuk menjadi satu mushaf.
Dalam hal ini diperintahkan kembali zaid untuk kembali menghimpun
bersama beberapa penghapal al-qur'an lainnya. Dan al-qur'an yang
sekarang yang sering kita baca merupakan hasil kerja keras dari zaid
dalam menghimpun al-qur'an.
Dan sekarang kembali kepada kita dalam mensyukurinya, baik dengan
membacanya, mentadaburinya, bahkan menghafalnya. Karena kita sudah
diberi kemudahan dengan peristiwa itu..
No comments:
Post a Comment