Friday, December 10, 2010

ZAID "sang penghimpun Al-qur'an"

Kebutuhan akan penghimpunan al-qur'an mulai dirasakan umat muslim ketika diperang yamamah banyak penghafal al-qur'an syahid. Dengan saran dari umar khalifah abu bakar meminta bimbingan Allah dan pendapat para tokoh kaum muslimin, untuk memulai proses penghimpunan al-qur'an kemudian memanggil zaid dan berkata, "kamu masih muda dan cerdas. Kami tiada berburuk sangka kepadamu". Zaid di perintahkan untuk menghimpun al-qur'an dengan meminta bantuan para penghafal lainnya. Zaid melakukan tugasnya dengan kesungguhan dan pengorbanan yang luar biasa sehingga hasil kerjanya mendapat persetujuan dari para sahabat yang telah mendengar bacaan al-qur'an langsung dari nabi.
Kesulitan mengerjakan tugas ini digambarkan zaid dengan berkata" demi Allah, seandainya mereka memintaku untuk memindahkan gunung dari tempatnya, itu lebih mudah bagiku daripada menghimpun al-qur'an". Inilah tahap pertama al-qur'an dihimpun. Al-qur'an tersalin dalam beberapa mushaf, dan walaupun tidak terlalu esensial terdapat perbedaan anatara satu mushaf dengan mushaf yang lainnya.
Hingga pada khalifah ustman mengingat ekspansi dakwah semakin meluas, sehingga diperlu dilakukan penyamaan mushaf untuk menjadi satu mushaf. Dalam hal ini diperintahkan kembali zaid untuk kembali menghimpun bersama beberapa penghapal al-qur'an lainnya. Dan al-qur'an yang sekarang yang sering kita baca merupakan hasil kerja keras dari zaid dalam menghimpun al-qur'an.
Dan sekarang kembali kepada kita dalam mensyukurinya, baik dengan membacanya, mentadaburinya, bahkan menghafalnya. Karena kita sudah diberi kemudahan dengan peristiwa itu..

No comments:

Total Pageviews